Pages

Friday, August 31, 2018

Ini Penyebab Rupiah Sentuh Level Terendah

Sementara itu, Head of Indonesia Equity Research Citigroup Securities Indonesia, Ferry Wong menuturkan, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat dipengaruhi faktor global terutama Argentina. Krisis ekonomi Argentina mempengaruhi negara berkembang. Akan tetapi, kondisi ekonomi Indonesia lebih baik ketimbang Argentina.

Sedangkan dari internal, defisit transaksi berjalan juga turut mempengaruhi. Indonesia catatkan defisit transaksi berjalan sekitar tiga persen pada kuartal II 2018. Ferry memperkirakan rupiah masih akan tertekan hingga akhir tahun.

"Karena faktor Argentina mulai kena lagi dan current account defisit bukan hal yang baru dan masih akan menekan hingga akhir tahun. Semua negara emerging market tertekan juga jadi cuma ikut perlahan dari negara lain," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pemerintah sudah melakukan hal yang perlu dilakukan untuk stabilkan nilai tukar rupiah antara lain penerapan perluasan biodiesel 20 persen dan mengendalikan impor. Namun, dampaknya tidak bisa langsung. "Saya rasa investor tidak terlalu khawatir karena semua juga begitu," ujar dia.

Hal senada dikatakan VP Sales and Marketing Distribution PT Ashmore Asset Management Indonesia Angganata Sebastian. Krisis Argentina yang membuat negara tersebut mengajukan pinjaman kepada IMF sekitar USD 50 miliar mempengaruhi pasar uang termasuk rupiah.

Ia menilai, faktor eksternal mendominasi tekanan terhadap rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini hanya sementara tetapi sulit dalam jangka pendek karena begitu banyak masalah global yang terjadi saat ini.

"Secara ini masalah global yang lebih mendominasi saya pikir level rupiah sekarag seharusnya oversold," ujar Angganata saat dihubungi Liputan6.com.

Angganata menuturkan, faktor eksternal lebih mendominasi pergerakan rupiah, seharusnya nilai tukar rupiah berada di posisi 14.500 terhadap dolar AS dengan catatan tidak ada masalah global yang datang.

Ia pun masih optimistis terhadap ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi masih 5,3 persen dengan inflasi 3,5 persen. Penerimaan pajak tumbuh 16 persen ajak tahun lalu.

“Tantangan utama hanya datang dari defisit secara perdagangan dan transaksi berjalan. Seluruhnya kami masih cukup positif sama ekonomi Indonesia,” kata dia.

Anggatana menilai, Bank Indonesia juga prioritas menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Salah satunya dengan menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali.

Adapun dampak pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak terhadap kinerja emiten pada kuartal IV 2018. "Biaya yang berkaitan dengan impor bisa cenderung naik sehingga kalau tidak di pass on bisa kurangi laba," ujar dia.

Head of Equity Capital Market PT Samuel International, Harry Su menuturkan, dolar AS makin kuat juga menekan nilai tukar rupiah. Ditambah sedikit kekhawatiran krisis Turki dan Argentina berimbas terhadap negara berkembang lainnya. Harry menilai, pemerintah seharusnya dapat memiliki obat untuk memulihkan nilai tukar rupiah. Salah satunya dengan pertumbuhan ekonomi yang tak bisa ekspansi cepat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD) terus merosot beberapa waktu belakangan. Bahkan pada perdagangan Senin kemarin (7/5), rupiah sempat tembus sekitar Rp 14.003 per USD.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3633784/ini-penyebab-rupiah-sentuh-level-terendah

No comments:

Post a Comment