Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Willy Aditya meminta calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk menyampaikan gagasan pembanding terkait tingkat tindak pidana korupsi di Indonesia.
Pernyataan Ketua DPP Nasdem Willy Aditya itu disampaikan untuk menanggapi ucapan Prabowo mengenai korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium empat.
"Sebaiknya Prabowo berhenti cara berkampanye ngawur," kata Willy di Jakarta, seperti ikutip dari Antara, Sabtu (1/12/2018). Willy menyatakan Prabowo harus membedakan sistem pemerintahan di negara otoriter seperti era zaman orde baru dengan zaman demokrasi saat ini.
Willy menyampaikan, kekuasaan pada era orde baru sangat tertutup dan absolut di tangan penguasa, sedangkan era demokrasi kekuasaan tersebar, bahkan pemerintah Indonesia menjalankan otonomi daerah.
Diungkapkan Willy, aparat keamanan bekerja sesuai kebutuhan penguasa ketika era zaman orde baru, kemudian terjadi reformasi yang menata ulang pemerintahan termasuk muncul pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai "ujung tombak" pemberantasan korupsi bersama Kejaksaan dan Polri.
"Di zaman orde baru jika ada orang yang berani kritik karena korupsi maka bisa-bisa orang tersebut akan dibungkam. Berbeda dengan sekarang yang semua harus transparan," ungkap Willy.
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3796986/nasdem-minta-prabowo-beri-data-pembanding-soal-korupsi
No comments:
Post a Comment