Pages

Friday, November 30, 2018

Bahaya Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter

Penggunaan antibiotik berlebihan tanpa pengawasan dokter memicu berkembangnya bakteri yang resisten terhadap obat ini. Penelitian resistensi antibiotik pada 2000 - 2004 di RSUD Soetomo Surabaya dan RSUP Kariadi Semarang membuktikan sudah terdapat kuman multiresisten seperti MRSA (Methicillin spectrum beta lactamases)

“Selain dari data penelitian itu, ditemukan 30 sampai 80 persen penggunaan antibiotik tidak berdasarkan indikasi,” kata Wibisono.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2013 menyebutkan terdapat 480.000 kasus baru multidrug-resistent tuberculosis (MDR-TB) di dunia. Berdasarkan hal ini, Wibisono mengajak ratusan peserta simposium yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dan apoteker dari wilayah Jakarta dan Tangerang untuk bijak dalam memberikan antibiotik kepada pasien.

“Tenaga kesehatan untuk selalu mengingat bahwa penggunaan antibiotik itu harus rasional, karena dapat berdampak merugikan bagi pasien dan masyarakat,” katanya. 

Menurutnya, sepsis telah menjadi perhatian dunia sejak 2012. Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga telah membuat aturan pengendalian penggunaan antibiotik terhadap sepsis di 2015.

“Karena penderita syok sepsis angka kematiannya hingga 70 persen, kalau baru sepsis angka kematian 9,5 persen. Makanya kita (para medis) harus hati-hati terhadap penggunaan antibiotik,” tekannya lagi. 

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/health/read/3795937/bahaya-konsumsi-antibiotik-tanpa-resep-dokter

No comments:

Post a Comment