Kepala Unit Kerja Bank Indonesia untuk Pertemuan IMF-World Bank, Peter Jacobs mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI berpotensi meningkat sebesar 0,5 persen yang didorong oleh pertemuan IMF-World Bank di Bali pada pekan depan.
"Kapasitas kamar di Bali ada 26 ribu. Itu sangat dongkrak perekonomian Bali sekali. Selain itu, menurut Bappenas jika 19.800 orang datang ke Bali saja ini pertumbuhan ekonomi naik 0,5 persen. Mungkin jika di-rupiahkan sekitar Rp 5,7 triliun, tapi harus saya hitung kembali," tuturnya pada Minggu 30 September 2018.
Peter menjelaskan, animo masyarakat pada IMF-World Bank sangat luar biasa, terhitung dari jumlah peserta yang melebihi target BI. "Dulu kita targetnya 13 ribu delegasi, sekarang sudah 20 ribu pendaftar," ujarnya.
Peter melanjutkan, kini pihaknya menargetkan persiapan IMF dapat rampung pada hari ini. "Persiapan IMF kita sudah 97 persen, sisanya tinggal touch up aja, finalisasi. Hari ini ditargetkan bisa 100 persen karena besok saya juga harus sudah di Bali," jelas dia.
Beralih ke korban gempa Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, ia mengaku BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberi keringanan regulasi bagi UMKM di Donggala dan Palu melalui industri perbankan.
"Memang peraturan BI dan OJK akan ada perlakuan khusus bagi korban bencana jadi diberikan keringanan untuk mereka. Pemerintah juga tentunya akan memberikan anggaran tanggap bencana yang dananya akan didispose ke mereka. Sekarang kami masih mengumpulkan data korban sebanyak mungkin," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3656472/pertemuan-imf-world-bank-dongkrak-omzet-umkm-hingga-400-persen
No comments:
Post a Comment