Pages

Tuesday, October 30, 2018

Haru Biru Bocah Menanti Jenazah Sang Ibu Korban Lion Air JT 610

Liputan6.com, Jakarta - "Kita buka-bukaan aja deh, Pak. Jasadnya utuh atau tidak. Kami hanya butuh kepastian itu saja."

Pertanyaan tegas itu dilontarkan seorang ibu kepada petugas jaga Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Perempuan berkerudung itu menemani sang keponakan yang ibunya bernama Dia Damayanti, diduga menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang.

Bocah perempuan berusia sekitar 14 tahun itu tampak lesu sesekali menyeka air mata menanti jawaban si petugas, mengenai kondisi sang ibu. Petugas hanya menghela nafas panjang, menjelaskan dengan hati-hati.

"Kita belum tahu bu kondisi seperti apa, tunggu pemeriksaan selesai yah," ujar si petugas dengan raut wajah tenang, Selasa (30/10/2018).

Nyatanya, sudah lima jam sejak pukul 5 pagi hingga pukul 10 jawaban itu saja yang keluar dari mulut petugas. Tidak ada penjelasan kondisi para korban. Dapat dipahami, keluarga korban tidak akan mendapat jawaban sesuai keinginan jika pemeriksaan terhadap jenazah belum selesai.

Kakak korban sekaligus bibi dari si bocah pun tak memaksa, hanya berusaha melobi si petugas barangkali ada pernyataan kondisi jasad sang adik. Sementara sang bocah, hanya diam.

"Kita sudah ikhlas, pak, lillahi ta'ala keluarga kita, adik saya sudah tidak ada. Kami hanya mohon sangat, agar pemeriksaan jenazah bisa selesai, kami di rumah juga bingung mau ngapain lagi. Kita mau kejelasannya Pak biar kami bisa bawa pulang (jenazah korban)," kata ibu tersebut.

"Bapaknya ini (ayah bocah perempuan) enggak karu-karuan Pak. Nangis, kaget, enggak kuat dia kesini. Makanya dia minta kejelasan gimana kondisi korban," tukasnya.

Si bocah hanya diam, bingung apa yang harus ia sampaikan ke sang ayah yang masih kaget istrinya menjadi daftar penumpang atas peristiwa nahas Senin (29/10) lalu.

Sang bibi beberapa kali mengarahkan agar si bocah kuat saat menjelaskan kondisi saat ini di RS Polri. Sesekali ia mengangguk, mengiyakan arahan si bibi.

"Kami buntu mba, tidak tahu harus apa. Kami ingin cepat kejelasan keluarga kami. Ayahnya sampai sekarang masih belum percaya, masih kaget kalau istrinya jadi korban. Terus-terusan nangis, kita kasian kalau kita pulang dia tanya mana jasadnya, gimana kondisinya, kalau enggak ada (kabar kondisi jasad istri) dia minta kami balik lagi," ujar satu dari saudara yang ikut mengantar.

"Ibunya (korban) ke Pangkal Pinang sendiri untuk urusan kerja," dia menambahkan. 

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/news/read/3680559/haru-biru-bocah-menanti-jenazah-sang-ibu-korban-lion-air-jt-610

No comments:

Post a Comment