REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- All England 2024 akan menyajikan All Indonesian final di sektor tunggal putra, dengan mempertemukan Anthony Sinisuka Ginting dengan Jonatan Christie. Hal ini diharapkan menjadi tonggak sejarah untuk mengembalikan Indonesia pada masa kejayaan olahraga tepok bulu tersebut setelah penantian selama 30 tahun.
Indonesia punya rekam jejak yang gemilang dalam sejarah panjang gelaran turnamen All England. Di masa lalu, beberapa wakil Indonesia pernah saling berhadapan di partai puncak, yang berarti gelar juara sudah dipastikan milik Merah Putih sebelum pertandingan digelar.
All England sendiri adalah turnamen bulu tangkis klasik yang menjadi ajang yang paling bergengsi di kalangan atlet tepok bulu. Cikal bakal turnamen itu bernama the Open English Championship yang digelar sejak 1899. Namun setelah tiga tahun, resmi berubah nama menjadi All England Championship sejak 1902.
Indonesia sendiri pertama kali mengirim atlet ke All England pada edisi 1956. Ferry Sonneville yang menjadi wakil Indonesia lewat nomor tunggal saat itu tersingkir di babak pertama. Tiga tahun kemudian, tepatnya di edisi 1959, Indonesia untuk pertama kalinya berhasil meraih gelar juara di nomor tunggal putra.
Saat itu, untuk pertama kalinya pula All Indonesian Final terjadi di partai puncak All England. Ferry yang menjadi wakil Indonesia pertama sukses melaju ke babak final, namun dia dikalahkan oleh sesama wakil Indonesia, Tan Joe Hok yang berhak atas gelar juara tersebut setelah menang dengan skor 15-8, 10-15, 15-3.
Pebulutangkis paling sering rasakan all indonesian final ...
Sejarah All Indonesian Final di All England, Ternyata Sudah 9 Kali
Klik Source
No comments:
Post a Comment