Pages

Thursday, August 24, 2023

Melaju ke Final Piala AFF U-23, Garuda Muda Menjawab Keraguan

Post Ulang zeranjerat.blogspot.com

RAYONG -- Timnas U-23 menjawab keraguan publik dengan membantai Thailand 3-1 pada semifinal Piala AFF 2023 di Rayong Provincial Stadium, Kamis (24/8/2023) malam WIB. Kemenangan ini semakin terasa spesial karena menjadi kemenangan pertama timnas di kandang Thailand sejak 38 tahun terakhir. 

Indonesia terakhir kali menuai kemenangan di kandang Thailand pada 15 Maret 1985 saat Pra kualifikasi piala dunia 1986. Deretan kemenangan Indonesia atas Thailand memang lebih banyak terjadi di kandang sendiri atau tempat netral. Ini seperti pada 1979, 2011, dan 2019 kala laga digelar di Indonesia. Sedangkan pada 1989, 1991, dan 2023, kemenangan Indonesia atas Thailand terjadi di tempat netral.

Namun pada Kamis, 24 Agustus 2023, skuat Garuda kembali mempermalukan Thailand di markasnya. Indonesia tampil trengginas di hadapan puluhan ribu pendukung Thailand yang memadati Rayong Provincial Stadium. 

Kemenangan timnas Indonesia terasa manis. Sebab, timnas berangkat ke Thailand dengan kekuatan minus akibat beberapa pemain utama tak diizinkan klubnya. Sebaliknya, Thailand yang turun dengan pemain terbaik plus rekor sempurna di putaran grup malah dibuat gigit jari oleh performa skuat Garuda.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur atas kemenangan yang diraih Timnas Indonesia U-23. Erick mengatakan, hasil ini berkat kerja keras pemain dan doa masyarakat Indonesia. 

"Kita semuanya bekerja dengan baik, dibantu juga dengan doa dari rakyat Indonesia sehingga  Allah SWT memberi jalan," ucap Erick Thohir. 

Garuda Muda yang tampil kurang meyakinkan di dua laga babak penyisihan, tampil begitu luar biasa di babak semifinal. Sementara, tuan rumah yang begitu perkasa di babak penyisihan dengan tiga kemenangan tanpa kebobolan justru tampil berantakan. 

Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai, para pemain timnas U-23 tampil luar biasa, tanpa beban, dan mampu menunjukkan permainan terbaiknya. 

"Dua gol cepat menjadi modal awal timnas. Dan gol ketiga hasil bunuh diri Thailand itulah yang membunuh permainan Thailand. Thailand yang bermain di kandang sendiri dan sebelumnya kalah di SEA Games membuat mereka tampil dengan beban, tidak ada pola, mereka tak mampu tunjukan sebuah tim, bermain keras kasar akhirnya gagal membobol gawang Indonesia." ujarnya.

Akmal menambahkan, secara hasil perminan timnas U-23 cukup maksimal. Namun, kerja sama tim kurang begitu bagus. 

Kekurangan itu harus diperbaiki saat akan melawan Vietnam di laga final. “Ini adalah turnamen bergengsi di level Asia Tenggara. Momen untuk menunjukan jadi diri bangsa, sebelum bergerak ke atas piala Asia dan Dunia, kita harus menunjukan dominasi di level Asean," ucapnya.

Dia mengingatkan, kemenangan yang diraih belum apa-apa. Kesuksesan sebuah tim dilihat setelah mendapatkan trofi.

“Kita pernah juara AFF 2023 U-23 dan SEA Games 2023. Satu langkah lagi kita, melawan Vietnam yang merupakan salah satu tim terkuat yang juga juara bertahan,” kata dia.

Dalam laga di kandang Thailand, Indonesia tampil menyerang sejak menit awal. Tim asuhan Shin Tae-yong pun mampu mencuri keunggulan lebih dulu di menit ke-10. 

Arkhan Fikri memberikan umpan kepada Sroyer, pemain asal Biak itu menahan bola sebelum akhirnya mancari posisi yang tepat untuk melepaskan tembakan. Bola ke sisi kanan gawang gagal diamankan pleh kiper, skor 1-0 untuk Indonesia. 

Skuad Garuda Muda tidak menurunkan tensi permainan mereka. Alfeandra Dewangga dkk menunjukkan semangat juang yang lebih baik daripada di dua laga sebelumnya. Tim Merah Putih memberikan tekanan di area yang lebih tinggi menyulitkan Thailand untuk membangun serangan meraka.

Indonesia menggandakan keunggulan pada menit ke-23. Lemparan ke dalam oleh Robi Darwis mampu mencapai area tengah kotak penalti dan berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Ferarri yang berdiri tanpa penjagaan. Pemain Persija itu mengarahkan tandukan ke sisi kiri bawah gawang yang tidak terkawal oleh kiper. Skor 2-0 untuk Indonesia. 

Gol balasan diberikan oleh Thailand pasa menit ke-27. Gol tercipta dari situasi tendangan sudut. Thanison mengambil tendangan sudut, melepaskan umpan ke tengah kotak penalti, dan berhasil disambut dengan tandukan oleh Chukid dengan tandukan terbang mengarah langsung ke gawang. Kedudukan berubah menjadi 1-2 untuk Thailand. 

Indonesia memainkan tempo permainan, dengan tenang memberikan tekanan. Serangan yang dibangun memaksa Thailand turun lebih jauh. Sananta menguasai bola tanpa penjagaan, ia melalukan percobaan dari jarak jauh di menit ke-34. Namun percobaannya itu masih meleset tipis dari sasaran.

Sananta kembali menyulitkan kiper Thailand dengan tembakan menysur tanah yang mengarah ke sudut kanan bawah gawang di menit ke-40. Tapi peluang itu masih bisa dipatahkan oleh Siriwat dan hanya menghasilkan tendangan sudut bagi Indonesia.

Gol bunuh diri Thailand menambah keunggulan Indonesia. Itu tercipta dari tendangan keras yang dilepaskan Haykal dari luar kotak penalti. Bola lalu ditanduk oleh pemain Thailand, Natcha, tapi justru mengarah ke gawang. Indonesia unggul 3-1 atas Thailand pada paruh pertama. 

Di babak kedua, Indonesia masih menunjukkan permainan yang tenang. Peluang dimiliki Sananta saat menerima umpan di depan gawang dari Arkhan, meski berada dalam posisi sulit, Sananta masih bisa melepaskan tembakan dengan kaki tiang dekat, tapi mampu ditepis oleh kiper.

Thailand memiliki peluang di menit ke-65, Natcha melepaskan umpan ke tengah yang berhasil disambut dengan tandukan oleh Chukid. Tapi Ernando mampu melakukan penyelamatan penting untuk menepis bola gantung.

Indonesia mampu mempertahankan fokus hingga menit akhir. Garuda Muda pun tetap menunjukkan permainan menyerang sekaligus bertahan dengan solid. Tim asuhan Shin Tae-yong berhasil mempertahankan skor 3-1 setelah tambahan waktu enam menit. 
 

Adblock test (Why?)


Melaju ke Final Piala AFF U-23, Garuda Muda Menjawab Keraguan
Klik Source

No comments:

Post a Comment