Liputan6.com, Medan - Longsor menerjang pemandian alam air panas Baur Paris di Desa Raja Berneh, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tujuh orang meninggal dunia tertimpa material longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu mengatakan, longsor tersebut terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah Brastagi dan sekitarnya.
"Kejadiannya pukul 06.00 WIB. Kita mendapat informasi terjadi longsor di pemandian air panas Baur Paris mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia," katanya, Minggu (2/12/2018).
Saat peristiwa tersebut terjadi, ada 16 orang yang berada di pemandian air panas. Tujuh orang meninggal dunia dan sembilan orang mengalami luka-luka.
"Data yang kita peroleh, seluruh korban merupakan mahasiswa dari Universitas Prima Indonesia," jelasnya.
Martin menyebut, korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Amanda di Berastagi. Sementara korban luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Evarina.
Untuk korban yang meninggal, petugas sudah melakukan identifikasi. Namun, tiga orang belum berhasil diidentifikasi. Ketiganya berjenis kelamin perempuan.
Saat ini petugas gabungan masih melakukan evakuasi ditempat terjadinya longsor tersebut. Sedangkan sebagian keluarga korban sudah berada di rumah sakit.
"Sebagian keluarga korban meninggal dunia sudah berada di rumah sakit untuk membawa jenazah ke rumah duka," Martin menandaskan.
Kapolres Karo, AKBP Benny R. Hutajulu menambahkan, saat ini petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat tengah melakukan evakuasi di lokasi terjadinya longsor.
"Personel dan tim gabungan tengah mengevakuasi tempat kejadian, karena masih ada korban yang tertimpa longsor, juga dilakukan pendataan terhadap korban longsor," ungkapnya.
Benny juga menghimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar lokasi untuk berhati-hati dan waspada longsor, serta mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Khususnya warga yang memiliki rumah di atas maupun di bawah bukit untuk mengungsi sementara ketempat yang aman," imbaunya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment