Pages

Monday, October 1, 2018

Jelang Musim Hujan, Warga Lereng Gunung Slamet Khawatir Banjir Bandang

Kekhawatiran warga ihwal kemungkinan bencana itu dimulai seiring informasi bahwa pelaksana proyek PLTP, PT SAE memindah lokasi pengeboran dari Wellpad H ke Wellpad F. Pasalnya, di sumur pertama, pelaksana proyek PLTP itu tan mendapati sumber panas bumi, seperti yang diinginkan.

“Warga khawatir dampaknya akan seperti tahun lalu,” ujarnya.

Dia pun khawatir, seiring datangnya musim hujan, Sungai Prukut kembali keruh dan tak lagi bisa dimanfaatkan. Bahkan, dalam kondisi ekstrem, ia khwatir banjir bandang bakal terjadi di Sungai Prukut, seperti yang terjadi setahun lalu.

Sebab, warga meyakini aktivitas eksplorasi juga memicu banjir. Pasalnya, saat banjir menghantam Cilongok dan sekitarnya, warga menemukan potongan kayu berbagai ukuran yang diyakini merupakan sisa penebangan pada proses eksplorasi PLTP.

“Justru yang saya khawatirkan itu, di musim hujan mendatang Mudah-mudahan tidak terjadi, kami pun berharap tidak terjadi apa-apa. Cuma yang namanya kejadian seperti itu, kami kan juga tidak tahu apa yang akan terjadi,” dia mengungkapkan.

Jika banjir kembali terjadi, ia memastikan sejumlah sektor ekonomi bakal lumpuh. Salah satunya, perikanan. Menurut dia ikan lebih rawan terserang penyakit dan mati lantaran air keruh.

Dampak keruhnya Sungai Prukut juga membuat sektor pertanian terganggu. Sawah misalnya, menjadi tak subur lantaran ‘top soil’ atau lapisan humusnya tertutup oleh sedimentasi pasir Sungai Prukut. Akibatnya, produktifitas pertanian menurun.

Kartun menjelaskan, PT SAE telah memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak. Salah satunya penyediaan air bersih.

Kemudian, PT SAE juga memberikan ganti rugi bagi petambak ikan yang merugi akibat keruhnya Sungai Prukut. Namun, untuk petani yang sawahnya terdampak, PT SAE belum memberikan perhatian. Sebab, dampaknya tak terjadi seketika sehingga belum dilaporkan.

“Dampaknya tidak langsung terlihat. Jadi pelan baru kelihatan, tanaman padi jadi tidak subur,” dia mengungkapkan.

Dia berharap agar PT SAE memperbaiki tata laksana proyek PLTP agar dampak pengeboran tak sampai merusak alam dan merugikan masyarakat.

Dia pun menegaskan, warga tak menolak proyek PLTP. Yang mereka tolak adalah dampak negatif yang mesti ditanggung masyarakat, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3656735/jelang-musim-hujan-warga-lereng-gunung-slamet-khawatir-banjir-bandang

No comments:

Post a Comment