Terlihatnya patahan dari lempeng Palukoro di darat, PVMBG Badan Geologi menyarankan pemerintah setempat tidak memaksakan membangun bangunan strategis. Jika bersikukuh, akan terjadi kembali kerusakan yang menimbulkan korban seperti gempa berkekuatan 7,4 beberapa waktu lalu.
Untuk kerusakan Jembatan Kuning di Sulawesi akibat terjadinya gempa, Sri menyebutkan hal tersebut dikarenakan tidak kokohnya material bahan baku yang digunakan. Meski terjadi gelombang Tsunami yang melintas di daerah itu, tetapi dampak guncangan gempa yang besar merobohkannya.
"Jadi rekomendasi lengkapnya menunggu dari tim yang berangkat ke sana akan diberikan kepada pemda," tutur Sri.
Tim yang dikirim oleh PVMBG Badan Geologi sendiri diprioritasan memeriksa kawasan Palu, Donggala, Poso karena dampak gempa kemarin sangat luas. Jika diperlukan, otoritas vilkanologi dan mitigasi bencana geologi tersebut akan mengirimkan tim tambahan.
Hal itu dilakukan untuk membantu daerah yang terlewat dalam pemeriksaan yang kini tengah dilakukan. Karena jangka waktu pemeriksaan usai terjadinya gempa, hanya diberikan tenggat waktu selama satu pekan.
"Untuk kondisi batuannya sendiri di Palu Sulawesi Tengah terdiri dari susunan batuan sangat tua namun lapuk. Meski batuannya kompak, pelapukan itu yang memperkuat guncangan akibat gempa. Batuan termuda di daerah itu berumur jutaan tahun sampai puluhan ribu tahun lalu," jelas Sri.
PVMBG Badan Geologi menyebutkan pelapukan batu tersebut tersebar sangat luas di seluruh Pulau Sulawesi, terutama di daerah Sulawesi Tengah.
https://www.liputan6.com/news/read/3656121/pemerintah-diminta-menata-ruang-daerah-yang-dilintasi-patahan-aktif
No comments:
Post a Comment